CITRA
SATELIT QUICKBIRD
QuickBird merupakan citra satelit dengan
resolusi yang tinggi, yang dimiliki perusahaan penyedia citra satelit dari
Amerika Serikat yaitu Digital Globe. Quickbird ini menggunakan Ball Aerospace’s
Global Imaging System 2000 (BGIS 2000), dan merupakan pengumpul citra satelit
resolusi tinggi untuk tujuan komersial urutan ke -4 setelah WorldView-1. . Citra satelit ini merupakan sumber yang sangat baik dalam
pemanfaatannya untuk studi lingkungan dan analisis perubahan penggunaan lahan,
pertanian, dan kehutanan. Dalam bidang perindustrian, citra satelit ini dapat
dimanfaatkan untuk eksplorasi dan produksi minyak/gas, teknik konstruksi, dan
studi lingkungan.
1. Resolusi
spasial
Resolusi spasial adalah ukuran objek
terkecil yang masih dapat disajikan dibedakan, dan dikenali pada citra. Semakin
kecil ukuran objek yang dapat direkam, semakin baik resolusi spasialnya.
Begitupun sebaliknya, semakin besar ukuran obyek yang dapat direkam, semakin
buruk resolusi spasialnya.
Dalam kaitan ini, mucullah istilah
resolusi tinggi dan resolusi rendah. Pada istilah pertama, ukuran pikselnya
relatif kecil sehingga dapat menggambarkan bagian permukaan bumi secara detil
dan halus. Sementara yang kedua, ukuran pikselnya relatif besar sehingga hasil
penggambarannya agak kasar (Prahasta, 2008).
Berikut adalah resolusi spasial pada
beberapa jenis citra :
- Citra SPOT resolusi spasialnya 10 dan 20 meter
- Citra Landsat TM resolusi spasialnya 30 meter
- Citra Landsat MSS resolusi spasialnya 79 meter
- Citra IKONOS resolusi spasialnya 1.5 meter, diluncurkan pertama kali pada tanggal 24 September 1999 oleh Space Imagine, merupakan citra satelit komersil pertama.
- Citra QuickBird resolusi spasialnya yang tertinggi saat ini yaitu 0.61 meter. Diluncurkan pada tanggal 18 Oktober 2001 oleh Digital Globe.
- Citra OrbView 3 resolusi spasialnya adalah 1 meter (pankromatik) dan 4 meter (multispektral). Diluncurkan pada 26 juni 2003 oleh GeoEye.
- Formosat 2 resolusi spasialnya adalah 2 meter (pankromatik) dan 8 meter (multispektral).
2. Resolusi Temporal
Resolusi temporal adalah kemampuan
sensor untuk merekam ulang objek yang sama. Semakin cepat suatu sensor merekam
ulang objek yang sama, semakin baik resolusi temporalnya.
- Satelit GMS resolusi temporalnya yaitu 2 x sehari
- Landsat MSS dan TM resolusi temporalnya yaitu18 hari untuk generasi 1, 16 hari untuk generasi 2
- Satelit SPOT resolusi temporalnya yaitu 26 hari
- Satelit IKONOS resolusi temporalnya yaitu 3 hari. Satelit ini mengorbit bumi sinkron dengan matahari setinggi 681 km. Waktu revolusinya adalah 98 menit.
- Satelit QUICKBIRD resolusi temporalnya yaitu 3-7 hari. Satelit ini mengorbit bumi sinkron dengan matahari setinggi 450 km. Waktu revolusinya adalah 93.4 menit.
- Satelit ORBVIEW 3 resolusi temporalnya adalah 3 hari. Mengorbit pada ketinggian 470 km. Satelit ini merekam data seluas 2.100 Km² setiap menitnya.
- Sateli FORMOSAT 2 resolusi temporalnya yaitu 1 hari. Mengorbit pada ketinggian 891 km, satelit ini melewati beberapa wilayah Indonesia setiap hari, termasuk Pulau Sulawesi, sekaligus dapat melakukan perekaman data tiap kali melintas.
3. Resolusi Spektral
Resolusi spektral merupakan ukuran
kemampuan sensor dalam memisahkan objek pada beberapa kisaran panjang
gelombang. Prahasta (2008) menyatakan bahwa resolusi spektral merujuk pada
batas-batas spektral, domain atau lebar band (radiasi elektromagnetik) yang
direkam oleh sistem sensor satelit yang bersangkutan. Dengan kata lain,
resolusi ini merujuk pada kemampuan sensor dalam mendefinisikan interval
panjang gelombang elektromaknetik secara halus. Oleh karena itu, citra digital
high spectral resolution merupakan hasil rekaman dari suatu batas-batas
spektral tertentu dan bandwidth yang cukup sempit untuk (diharapkan) memperoleh
spectral signature yang lebih akurat pada obyek-obyek diskrit (daripada
bandwith yang lebih lebar atau kasaran).
Dibawah ini contoh tabel
resolusi spektral dan aplikasinya untuk studi kasus di lapangan :
4. Resolusi Radiometrik
Resolusi radiometrik yaitu ukuran
kemampuan sensor dalam merekam atau mengindera perbedaan terkecil suatu objek
dengan objek yang lain (ukuran kepekaan sensor). Resolusi radiometrik
berhubungan dengan kekuatan sinyal, kondisi atmosfir (hamburan, serapan dan
tutupan awan), dan saluran spektral yang digunakan.
Oleh karena itu penggunaan citra
penginderaan jauh digital sangat dipengaruhi oleh kualitas citra atau kemampuan
koreksi (koreksi radiometrik dan koreksi geometrik) atau merestorasi datanya,
sehingga informasi yang diperoleh cukup akurat dan dapat diandalkan selain itu
juga berfungsi untuk memulihkan data citra yang mengalami distorsi ke arah
gambaran yang lebih sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Resolusi radiometrik merupakan range
representasi/kuantisasi data, biasanya dipergunakan untuk format raster. Range
tersebut dapat berupa 2 bit (0-1), 3 bit (0-3), 4 bit (0-15), 5 bit (0-31), 6
bit (0-63), 7 bit (0-127), 8 bit (0-255), 10 bit (0-1023), 16 bit (0-65535).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar